Tips Jalan-jalan saat Transit Kuala Lumpur
- Traveloci Indonesia
- Jul 6, 2019
- 8 min read
Hai semuanya! Kembali lagi di blog ini, Traveloci Indonesia, seperti biasa saya akan membagikan pengalaman pribadi saya saat traveling.
Kali ini saya akan bahas cerita menarik seputar petualangan pulang kampung menjelang libur lebaran.

Jadi, saat ini saya berdomisili di Medan, kampung halaman saya ada 2, Palembang dan Yogyakarta.
Namun, untuk Lebaran Idul Fitri biasanya saya pulang ke Palembang.
Disinilah ceritanya dimulai.
Tahun 2019 ini bukanlah tahun yang ramah untuk para perantau di seluruh tanah air, karena lonjakan harga tiket pesawat sudah di luar logika. Banyak perantau yang mengeluhkan keadaan ini, termasuk saya.
Dari perspektif konsumen/penumpang kelas menengah, pasti saya akan memilih maskapai yang menawarkan harga paling murah dengan fasilitas yang standar (baik).
Tetapi, ada yang hilang dari penerbangan langsung Rute Medan-Palembang, yaitu maskapai Air Asia. Dulu, ada 3 maskapai yang melayani penerbangan rute ini yaitu Garuda, Lion, dan Air Asia.
Untuk lebih detail saya ceritakan kronologi tiket pesawat setahun terakhir untuk rute Medan-Palembang (round trip/PP).
Harga Tiket Tertinggi 2018
Sebelum Juli 2018, saya dan teman-teman masih bisa mudik dengan harga paling mahal IDR 1,5-1,8 juta untuk penerbangan PP (roundtrip) dengan maskapai Air Asia dan Lion, sedangkan untuk Garuda biasanya dibanderol paling mahal IDR 2,5 juta untuk penerbangan PP (roundtrip). Biasanya harga puncak tiket tersebut terjadi saat lebaran idul fitri dan liburan tahun baru.
Harga Tiket Normal 2018
Sedangkan untuk harga tiket normal, untuk Lion dan Air Asia biasanya hanya IDR 550-650 ribu / one way, IDR 1,1 - 1,3 juta PP (roundtrip) dan Garuda IDR 800-1000k / one way atau 1,6 - 2 juta PP (round trip)
Harga Tiket Promo 2018
Tahun 2018 merupakan tahun terakhir kejayaan para perantau asal Palembang yang bekerja di Medan, karena harga promo tiket yang sangat murah yaitu IDR 550-700 ribu / PP (round trip). Bahkan harga tersebut lebih murah daripada tiket bus!
Harga Tiket Mudik 2019
Dari awal Maret saya sudah sangat sering memantau harga tiket mudik dari berbagai aplikasi. Harga yang ditemui sangat melambung tinggi lebih dari 2 kali lipat !!! Penerbangan Air Asia sudah dihapuskan, sehingga pilihan hanya ada Lion atau Garuda.
Untuk harga tiket Lion : IDR 1,4 - 1,65 juta / one way.
Garuda : IDR 1,7 - 1,9 juta / one way.
Berarti untuk penerbangan PP (round trip) kami harus menyiapkan budget minimal IDR 3 juta.
Harga Tiket Normal 2019
Kalo beruntung bisa dapat harga tiket Lion : 1 - 1,2 juta atau Garuda 1,4 - 1,7 juta. Bayangkan kenaikan tiket pesawat Lion Air, belum lagi Anda harus menyiapkan budget untuk tambahan bagasi berbayar!!!!
Solusi Mengatasi Harga Tiket Mahal
Berdasarkan pengalaman saya kemarin, saya memilih penerbangan transit KL dari Medan menuju Palembang dengan harga IDR 930ribu saja, lumayan hemat sekitar 500 ribuan!
Berikut ini saya akan memberikan beberapa tips dan informasi jika kamu memilih penerbangan transit Kuala Lumpur :
1. Waktu Transit
Kalo kamu mau jalan-jalan ke kota Kuala Lumpur menggunakan penerbangan transit, agar aman, pastikan waktu transit kamu minimal 7 jam. Karena setelah saya hitung, waktu dari keluar pesawat sampai lewat imigrasi paling cepat 40 menit, perjalanan naik bus ke KL Central membutuhkan paling cepat 1 jam. Ini berarti total waktu yang dihabiskan untuk transportasi anggap saja 3 jam. Lalu, untuk waktu berjalan-jalan dalam kota kita anggarkan 3-4 jam saja, dan jangan memaksakan untuk mengunjungi banyak tempat.
2. Jaringan Internet
Oh iya, bagi kamu yang belum mengetahui lokasi-lokasi di Kuala Lumpur, pastikan kamu memiliki jaringan internet untuk googling informasi terkait tempat wisata yang akan kamu kunjungi.
a. Kamu bisa beli paket internet yang ditawarkan banyak kios saat berada di bandara,
b. Kamu bisa bergantung pada Wifi yang disediakan di banyak tempat, namun ini belum menjamin kamu akan selalu bisa mendapatkan jaringan internet.
c. Kamu bisa menggunakan paket roaming berbagai operator Indonesia.
Nah, saya kemarin kebetulan menggunakan paket Roaming Three yang sangat terjangkau yaitu Rp 45.000 / 1 GB / 1 hari di Asia, Australia. Lumayan murah bagi saya, karena tidak perlu membeli kartu baru di Malaysia yang biasanya dibanderol paling murah IDR 70 ribuan.
3. Bagasi / Barang Bawaan
Kalo memilih penerbangan Air Asia ke luar negeri, kalo mau murah, kalo bisa jangan bawa bagasi. Kalo ada koper kecil / backpack, saya sarankan gunakan itu saja karena bisa dimasukkan ke kabin pesawat.
Nah terus masak jalan-jalan harus bawa-bawa koper dan barang berat lainnya ? Kalo kamu yang merasa ribet saat jalan-jalan harus bawa banyak barang, jangan khawatir, kamu bisa menitipkan barang bawaanmu di loker yang berada di Bandara KLIA2 maupun di KL Central. Harga sewa tidak terlalu mahal, mulai dari 13 RM / 24 jam atau IDR 2.000 / jam.
Cek info lengkapnya disini :
https://www.akulily.com/tempat-penitipan-bagasi-di-bandara-klia2-malaysia/
4. Transportasi & Akomodasi
Bagi sobat missqueen, jangan terlalu khawatir ongkos perjalanan yang besar, selalu ada solusi untuk kita yang mau berusaha. Cikiciwwww :D
Ada beberapa pilihan transportasi yang bisa dipilih dari KLIA2 menuju pusat kota Kuala Lumpur : Taxi, Grab, LRT, atau bus.
Tentu darah kemissqueenanku akan memilih yang termurah yaitu bus! Karena selisih harganya cukup jauh gaes, lumayan bisa dipake untuk makan!
Harga tiket bus hanya 12 RM (IDR 41.000) / one way, PP cuma menghabiskan budget IDR 82.000 saja dengan waktu tempuh kurang lebih 1 jam dari bandara ke KL Central.
Saat sudah sampai KL Central, kamu dapat memilih berbagai transportasi, disesuaikan dengan budget saja. Bagi yang mau gratisan, tenang, ada bus GO KL kok!
Pengalaman saya transit selama 15 jam di Kuala Lumpur, Malaysia

Kali ini merupakan pengalaman saya pertama transit di negara orang, yaitu di kota Kuala Lumpur dalam keadaan berpuasa, jadi dari Medan saya sudah bernazar ingin berbuka puasa dan sholat taraweh di negeri ini!
Pesawat dari Medan pukul 11.20 WIB, tiba di Kuala Lumpur sekitar jam 13.30 waktu Malaysia. Waktu yang ditempuh kurang lebih 1 jam, dan terdapat perbedaan waktu 1 jam antara Kuala Lumpur dan Medan.
Sesampainya di KLIA2, saya langsung menuju ke antrian imigrasi yang cukup panjang. Tidak terlalu lama, sekitar 30 menit saya sudah berhasil melewati imigrasi dan langsung menuju Mushola untuk menunaikan sholat zhuhur kemudian ashar dijamak. Lalu langsung menuju tempat pembelian tiket bus yang berada di lantai paling bawah KLIA2.
Jangan lupa untuk memilih bus tujuan KL Central, karena dari situ akses kemanapun akan sangat mudah.

Harga tiket bus hanya 12 RM.

Akhirnya, pukul 15.30 saya sudah sampai di KL Central. Setelah turun bus, kalian tinggal naik eskalator saja hingga ke Lantai atas, kemudian tanya petugas dimana bisa menunggu GO KL.
Waktu itu, saya sangat ingin mencoba naik bus gratis, namun konsekuensi naik yang gratisan ya umpel-umpelan deh !
Saya naik yang Line Red.
Awalnya saya ingin turun di Dataran Merdeka, namun mungkin karena kurang fokus, saya terlewat! Akhirnya saya memutuskan turun di halte selanjutnya yaitu Menara DBKL.

Lalu, dari Menara DBKL saya menuju Dataran Merdeka yang hanya berjarak sekitar 800m saja. Berjalan 5 menit, akhirnya sampe deh!

Sayangnya, lapangan Dataran Merdeka ini sedang ditutup karena ada perbaikan di dalamnya, tapi saya gak terlalu kecewa karena di pinggiran Dataran Merdeka ada bazar!

Tudung budak cuma RM 25 sahaja! :D

Dataran Merdeka biasanya bisa menjadi tempat bersantai bagi orang banyak, dengan duduk di tengah lapangannya. Kalo di Medan mirip dengan Merdeka Walk.

Nah, ini bangunan-bangunan di sekitar Dataran Merdeka.

Di tengah lapangan Dataran Merdeka, ada bendera Malaysia yang tinggi dan bertiang kokoh.

Ini fotonya masih di sebrang Dataran Merdeka

Nah, ini bangunan Sultan Abdul Samad keren juga yaaaa..
Gedung Sultan Abdul Samad adalah sebuah gedung yang terletak di Kuala Lumpur, Malaysia, tepatnya di depan Dataran Merdeka. Gedung ini dibangun pada akhir abad ke-19 dan digunakan pertama kali sebagai kantor pemerintahan kolonial Britania Raya. Wikipedia

Bagus juga untuk jadi spot foto-foto.

Tidak heran, karena bangunannya yang unik dan antik, Bangunan ini dijadikan Warisan Kebangsaan oleh pemerintah Malaysia.

Di sekitaran Dataran Merdeka juga ada Musium Tekstil Negara.

Lalu, setelah puas melihat-lihat sekeliling Dataran Merdeka, jangan lupa mampir ke Masjid Jamek ya guys, karena jaraknya sangat dekat, hanya 100 m saja.
Lihat saja foto di bawah, dari atas Masjid Jamek pun terlihat sangat dekat bendera di Dataran Merdeka tadi.
Bangunan Masjid Jamek motif dan arsitekturnya sekilas mirip bangunan Sultan Abdul Samad.

Ini petunjuk jalan sekitar Masjid Jamek.

Awalnya saya ingin berbuka di restaurant sekitar Petaling Street, namun karena sendirian, saya berpikir, kenapa tidak berbuka puasa di Masjid Jamek saja. Karena pada saat itu saya melihat bapak-bapak sedang mempersiapkan menu buka puasa di sepanjang pelataran masjid.
Akhirnya saya memutuskan untuk masuk masjid.

Pada awalnya saya merasa asing dan merasa tidak enak untuk bergabung dengan yang lain, jadi saya memilih duduk dan mengaji di sudut Masjid.

Karena ada panitia buka puasanya yang sangat baik dan ramah, dia melihat saya sendiri, lalu diajaknya saya untuk bergabung dengan yang lain.
Saya orangnya sedikit introvert, jadi susah untuk ngobrol dengan orang baru, lalu saya merasa bingung mau duduk dan ngobrol dengan kelompok yang mana.
Akhirnya, saya memutuskan untuk bergabung sama sekelompok anak-anak muda, saya pikir mereka masih kuliah, ternyata sudah bekerja.
Alhamdulillah dapet temen baru dari negara lain :D

Menu buka puasanya terbilang cukup banyak, ada bubur lambuk. Rasa bubur lambuk ini mrip dengan bubur ayam tapi punya ciri khas bumbu rempah-rempah tersendiri.
Selain bubur ini, ada juga nasi dengan lauk daging kari, namun karena sudah kenyang, saya memutuskan untuk menyimpan nasi tersbut unutk dikonsumsi saat malam atau sahur.

Setelah kenyang dan menunaikan sholat maghrib, saatnya melanjutkan perjalanan menuju KLCC Park, goodbye Masjid Jamek, semoga bisa menunaikan sholat lagi disini :)

Dari Masjid Jamek, naik LRT adalah transportasi paling strategis dan ekonomis karena ada stasiun Masjid Jamek yang sangat dekat!
Ongkos dari Stasiun Masjid Jamek - Stasiun KLCC hanya RM 1.90 saja atau tidak sampai IDR 7.000.
Setelah sampai KLCC Station, bonus juga ni bisa ngeliat gitaris dari Jepang. Mainnya asik banget dan gayanya juga keren!

Daaaan, akhirnya sampai juga disini. Udah 2 kali ke tempat ini dan gak pernah ngerasa bosen :)

Ini dia yang saya incer, pertunjukkan lampu! Walaupun waktu sudah menunjukkan pukul 8.50 P.M, untung saja pertunjukkannya masih ada :)

Tidak jauh dari KLCC Park terdengar suara adzan yang sangat merdu, seakan menyuruhku untuk cepat datang menunaikan Sholat Taraweh berjamah.
Lalu, setelah berjalan sekitar 800 m, sampai juga di Masjid Asy-Syakirin.

Taraweh di Masjid ini 23 rakaat, cukup lama.
Saya memutuskan untuk menyelesaikan 8 rakaat saja, lalu sholat witir sendiri di belakang.

Setelah keluar dari ruang sholat, ternyata di luar sudah ramai orang menyantap hidangan malam beruppa roti pie kecil dan kwetiau.

Lalu ada juga minuman khas Malaysia yaitu teh tarik, suka banget!!!

Setelah menyantap hidangan malam, waktu sudah menunjukkan pukul 10.00 P.M, saatnya bergegas menuju KLCC Station yang berjarak sekitar 900 m.
Ongkos LRT dari KLCC Station menuju KL Central : RM 2.4 atau sekitar IDR 8.500, cukup hemat dibandingkan grab :D
Setelah sampai di KLCC Station, langsung saja ke lantai paling bawah ya.. Untungnya masih dapet tiket yang jam 11.00 P.M

Ini jadwal keberangkatan bus KL Central - Bandara KLIA 2

Setelah 1 jam perjalanan, sampai di KLIA 2 jam 12.10 P.M lalu bergegas menuju check in counter dan melewati imigrasi.
Karena sudah sangat mengantuk, saya coba cari spot yang enak buat tidur yaitu Mushola!

Namun, baru sekitar 1 jam tidur, jam 1.10 a.m saya dibangunin petugas dan disuruh pindah ke terminal bawah :(
Ternyata yang boleh tidur disitu cuma pegawai sana doang. Tapi gak ada tulisan sih dilarang tidur, cuma karena bibik itu judes, yaudahlah ya ngalah sajeeee.

Akhirnya pindah ke terminal Q di bawah dan persipan tidur beralaskan karpet lembut, lumayan nyaman sih, cuma terganggu orang lewat-lewat aja hihihihi.

Nyari posisi PW di bawah eskalator :D

Lumayan bisa tidur juga sampe jam 4.30 A.M dan saya bangun untuk makan sahur, ternyata nasi kari daging semalam sudah basi :(
Akhirnya cuma minum air putih doang karena males cari makanan -_- Lanjut tidur lagi deh sampe jam 5an, lalu siap-siap mandi dan sholat shubuh, adzan di KL cukup lama jam 5.46 A.M.
Setelah sholat shubuh, tinggal nunggu masuk pesawat deh :D
Foto di bawah ini diambil pukul 6.30 gaes, masih gelep banget kan :D

Alhamdulillah, sampai juga di Palembang tepat waktu :D
Perjalanan 15 jam tidak begitu terasa capek karena bisa ketemu temen baru, pengalaman baru, tempat-tempat baru, dan yang paling penting harga tiket yang lebih ramah dompet :D
Alhamdulillah kesampean juga berbuka puasa dan taraweh di negara orang.
Oh iya, jadi budget yang saya habiskan untuk transit di Kuala Lumpur hanya RM 32.2 saja atau IDR 115.000 :D
Penghematan terbesar terjadi karena saya tidak mengeluarkan biaya makanan sedikit pun termasuk air mineral.
Sampai sini dulu ya, semoga bisa jadi referensi kalian saat berlibur atau transit di Kuala Lumpur, Malaysia :)

Terimakasih Air Asia, terimakasih Malaysia :)
ความคิดเห็น