Takengon Adventure!
- Traveloci Indonesia
- Jan 6, 2019
- 3 min read

Malam ini, Sabtu, 22 Desember 2018, dari Medan, kami ber 10 berangkat ke Takengon, Aceh Tengah. Kami menuju kesana menggunakan bus Sempati Star dengan tarif IDR 160.000 saja.
Kalo di jadwal, tertulis di tiket jam 20.00 WIB sudah berangkat, namun kenyataannya bus baru keluar dari terminal pukul 21.10 WIB untuk memutar, dan masih ngetem di sebrang terminal :( Sumpah baru kali ini ngerasain ngaret yang begitu lama wkwk!
Awal duduk di bus, saya menemukan 1 anak kecoak yang masih kecil lewat di dekat jendela, saya kira cuma 1, ternyata beberapa menit kemudian selalu ada yang lewat di samping, mengerikan!

Terus sekitar jam 21.30 WIB bus mulai berangkat, dan jangan heran sampai ke Binjai bus masih sering berhenti untuk menaikkan penumpang yang menunggu di pinggir jalan.
Akhirnya jam 22.15 WIB ke atas saya sudah tidak sadarkan diri lagi, alias tidur.

Jam 6.00, penumpang dibangunin untuk menunaikan sholat shubuh, posisi sudah hampir sampai di Takengon, tinggal 1 jam lagi.

Masjid ini belum selesai dibangun seutuhnya. Tetapi tempat wudhu dan WCnya cukup memadai. Pada pagi hari suhu disini sangat dingin mencapai belasan derajat celcius dan anginnya kencang.

Jam 08.00 WIB sampai di mess tempat kami akan menginap 1 malam. Di mess ini ada kebun strawberry nya, jadi asik banget dah!

Bisa petik sendiri strawberry setiap hari di depan rumah, asik banget gak sih ?
Daerahnya dingin dan cukup nyaman buat tinggal.

Setelah beres-beres dan mandi, kami menyiapkan peralatan untuk camping. Rencananya kami akan camping di pinggir danau Lut Tawar.
Ada beberapa tempat wisata dan kegiatan yang kami lakukan.
1. Pantan Terong

Pantan Terong merupakan daerah wisata yang terkenal di Takengon. Dari sini kita bisa melihat pemandangan Danau Lut Tawar, mirip Menara Tele kalau di Sumatera Utara. Tiket masuk hanya IDR 5.000 / orang, sangat terjangkau!


Di dalam lokasi wisata ini terdapat Musholah dan tempat makan, jadi gak usah khawatir kelaperan ya!


Ini dia pemandangan Danau Lut Tawar dari ketinggian.



2. Buntul Rintis

Pemandangan dari Buntul Rintis ini tidak berbeda jauh dari Pantan Terong, tapi di ketinggian yang lebih rendah. Tiket masuk hanya Rp 5.000 saja, dan di dalam ada beberapa pilihan tempat berfoto.

Bisa juga cobain sepeda layang, namun harus bayar tambahan Rp 10.000 saja.

FYI, tempat-tempat spot foto seperti ini juga banyak kita temui di sekitaran Danau Toba, Sumatera Utara misalnya Bukit Simarjarunjung.




3. Danau Lut Tawar

Ini dia! Kawasan wisata Danau Lut Tawar, banyak bukit-bukit hijau yang indah. Awalnya, kami ingin camping di sekitaran danau ini, namun di Aceh terdapat hukum syariah yang cukup ketat mengatur tentang larangan laki-laki dan perempuan bersama-sama apalagi di malam hari.

Di danau ini, terdapat sewa perahu untuk wisatawan yang ingin mengelilingi danau. Kegiatan lain yang bisa dilakukan disini adalah piknik dan berenang!
Renangnya cukup di pinggir saja ya, karena di tengah gelombangnya sudah cukup deras dan kedalamannya juga sudah tidak aman lagi.

Bagus juga pemandangannya saat sunset!

4. Camping ala-ala

Bakar-bakar ikan dan jagung di depan kebun strawberry!
*kebun strawberry di halaman rumah sendiri wkwk :D

Lalu, kami mendirikan tenda, karena rugi juga sudah sewa tenda dari Medan bro!!

5. Panahan

Wahana ini kami ciptakan sendiri, jadi tetap dilakukan di halaman rumah :D

6. Arung Jeram

Berikut ini level-level arung jeram yang bisa dicoba, namun saat kami kesini level 2-3 tidak bisa dilakukan karena alasan arus air yang tidak memungkinkan.

Arung jeram ini dikelola oleh Koperasi Wisata Alam Gayo.

Ini foto sebelum arung jeram, kami terbagi menjadi 2 perahu, 6 orang dan 5 orang.

Jika kalian ingin sewa fotografer, kena biaya tambahan yaitu IDR 150.000 / perahu / fotografer. Jadi, kami pilih foto sendiri dan bawa kamera sendiri :D Untungnya disediakan dry bag.

Setelah sekitar 45 menit kemudian, akhirnya sampai juga.
Sebenarnya ini tidak sesuai ekspektasi saya, karena saya pernah mencoba yang lebih parah daripada ini, misalnya di Sungai Elo, Magelang dan Bah Bolon yang arung jeramnya mencapai 3 jam.
Namun, jangan berekspektasi ketinggian karena tarifnya hanya IDR 60.000 saja :D wkwkwk
Pengen cobain level 2-3 di lain waktu kalau sempat main ke Takengon lagi.

7. Beli Oleh-oleh

Tempat ini cukup terkenal sebagai tempat pembelian oleh-oleh. Kalau Anda ke Takengon, jangan lupa beli kopi Gayo, karena ini sudah sangat terkenal bahkan sudah mendunia guys!
8. Kafe Gegarang

Kafe ini memiliki tempat yang cukup unik, saya suka dengan dekorasinya.

Kalian harus cobain menu makanan khas Gayo ya, Asam Jing! *bacanya gak usah nge-gas ya wkwkwk
Jadi, makanan ini menurut saya mirip Pindang palembang gitu tekstur ikan dan kuahnya, namun tidak memakai nanas.

Daaaan, akhirnya, Kafe Gegarang inilah penutup perjalanan di Takengon!
Tanggal 24 Desember 2018 malam jam 21.00 WIB, kami pulang menuju Medan kembali menggunakan Bus Harapan Indah, tarifnya lebih murah yaitu IDR 140.000 saja, dan untungnya tidak ada kecoak!
Saya lebih suka Harapan Indah dibanding Sempati Star.
Kurang lebih perjalanan ditempuh selama 10 jam, jam 7 pagi kami sudah sampai di Medan.
Comments