top of page

Liburan Singkat di Kuala Lumpur, Malaysia

  • Oci
  • Nov 16, 2017
  • 13 min read

Halo sahabat backpacker Traveloci, kali ini saya akan membagi cerita saya selama berada di Malaysia kurang lebih 2 harian. Tujuan utama ke Kuala Lumpur adalah menonton Moto GP di Sepang. Namun, sebelum hari H tanggal 29 Oktober 2017, saya memutuskan untuk berwisata di sekitaran Kuala Lumpur.

Hari Pertama (Jumat, 27 Oktober 2017)

Penerbangan saya dari Kualanamu, Medan yaitu dijadwalkan jam 20.25 WIB, namun terjadi delay dengan alasan yang tidak jelas. Jadinya take-off terlambat sekitar 45 menit yaitu jam 21.10 WIB.

Penerbangan Medan-Kuala Lumpur ditempuh dengan waktu sekitar 1 jam. Ada perbedaan waktu antara Medan dan Kuala Lumpur yaitu 1 jam. Jadi, saya sampai di KLIA pada jam 23.10. Setelah landing, Anda harus bersiap-siap berjalan kaki menuju imigrasi Malaysia dengan jarak yang cukup jauh dari tempat landing, mirip seperti di Bandara Soetta.

Terjadi antrian panjang menuju gerbang imigrasi Malaysia sehingga membuat saya menunggu selama kurang lebih 1 jam hingga jam 00.00. Setelah melewati imigrasi, saya bergegas menuju kedai SIM Card yang masih di dalam bandara, Sim card yang saya pilih adalah U-Mobile kuota 3.5 GB selama 7 hari dengan harga RM 25 atau sekitar IDR 76k. (Ada berapa pilihan lain seperti DiGi, Hotlink, dan Maxis. Rata-rata harganya RM 25 - RM 50 atau IDR 75k-150k. Tergantung besar kuota dan berapa hari masa berlakunya).

So, mengingat jam sudah menunjukkan pukul 00.00, saya sedikit galau menentukan transportasi menuju hotel saya yang berlokasi di Bukit Bintang. Dengan memperhitungkan budget, pilihan taxi atau KLIA express tentunya sudah dicoret. (Namanya juga backpacker).

Untungnya, saya sudah lumayan banyak mencari tahu transportasi apa saja yang tergolong murah dari KLIA menuju kota KL.

Jarak KLIA menuju pusat kota KL hampir sama dengan jarak Kuala Namu ke kota Medan.

Karena jalan-jalan ala backpacker, pilihan transportasi yang paling murah lah yang saya pilih yaitu bus, saya pilih Skybus menuju KL sentral dengan tarif RM 12, dengan waktu tempuh kurang lebih 1 jam. Bus berangkat tepat pukul 00.30 dan sampai di KL Sentral pukul 01.30.

Setelah sampai di KL sentral, saya pilih nge-grab menuju hotel saya di Bukit Bintang dengan cost RM 6.

Ini pengalaman kedua saya ke luar negeri, namun pengalaman pertama solo traveling. Dan yang paling mengerikan adalah harus sampai di negeri orang dini hari guys, untungnya di Kuala Lumpur masih agak rame dan orangnya pun untungnya baik-baik juga.

Ada sedikit cerita lucu mengenai supir grab pertama saya di Kuala Lumpur, sempat agak merasa takut pas dia ceritain tentang lokasi Bukit Bintang. Dia bilang disitu adalah pusatnya dunia malam, makanya hotel disana terkenal murah-murah. Niat dia kayaknya baik sih, mau kasih tau tentang lokasi hotel saya, namun mengingat saya orang awam banget disana, jadinya ngeri banget, secara saya cewek gitu kan. Tapi positifnya juga abang itu banyak ngasih info seputar transportasi apa saja di Kuala Lumpur.

Jarak dari KL sentral menuju Bukit Bintang sebenarnya sudah cukup dekat, namun karena terjadi kemacetan disana, jadinya sampai di Checkmate Guest House jam 02.00 dini hari. Sampai di kamar, langsung molor aja..

Hari Kedua (Sabtu, 28 Oktober 2017)

Kata pertama untuk hari kedua adalah KESIANGAN !!!!!!!

Jadi, dari Indonesia saya udah buat jadwal kemana aja dan jam berapa. Seharusnya semua kegiatan dimulai di jam 8 atu 9 lah paling telat, namun karena keterlambatan sampai di hotel, bangunnya jadi kesiangan gitu deh. Baru bangun jam 9 pagi dan langsung siap-siap.

Foto dulu sebelum berangkat

Perjalanan pertama di Malaysia adalah mengunjungi Batu Cave. Transportasi pertama yang saya pilih adalah grab menuju KL Sentral dengan tarif RM 7.

FYI : Kuala Lumpur memiliki 5 jenis transportasi yang terintegrasi.

1. KTM (Kommuter Tanah Melayu)

2. LRT (Light Rail Transit)

3. MRT (Mass Rapid Train)

4. ERL (Express Rail Link)

5. Monorel

Dari 5 jenis transportasi di atas yang paling murah adalah KTM.

Selain 5 jenis transportasi tersebut ada juga bus shuttle gitu, macem-macem sih. Yang saya rekomendasikan buat backpacker adalah Go KL karena gratis dan trayeknya hampir ke semua tempat wisata di area KL. Atau kamu bisa juga pilih rapid KL.

Hanya dengan RM 2.4 saja atau sekitar IDR 8k kamu udah bisa berkunjung ke Batu Cave dari KL sentral menggunakan KTM, waktu tempuh sekitar 1/2 jam. So guys, dengan murahnya transportasi KTM, Anda harus bersiap-siap berdiri ya!

Nah ini dia Batu Cave yang menjadi tujuan favorit wisatawan.

Sampai di Batu Cave sekitar jam 11.00 siang gitu, dan langsung aja muter-muter Batu Cave untuk berfoto ria sampai jam 12an. Lalu, langsung cari makan di area Batu Cave.

Ada banyak pilihan makanan, rata-rata orang keturunan India gitu yang jualan. Saya tertarik untuk pesen nasi goreng vegetarian dan kari ayam vegetarian. Cost yang saya keluarin sekitar RM 4 untuk nasgor dan RM 3,5 untuk ayam kari veggy.

Setelah kenyang dan puas foto-foto, langsung aja cabut dari Batu Cave sekitar jam 1.30 menggunakan transportasi KTM lagi menuju Masjid Negara.

Dalam perjalanan menuju Masjid Negara, saya memilih duduk di gerbong KTM khusus wanita. Jadi, kesan yang saya ambil, di Malaysia wanita itu dilindungi banget.

Stasiun terdekat menuju Masjid Negara adalah stasiun Kuala Lumpur dengan waktu tempuh sekitar 20 menit. Untungnya dapet tempat duduk, jadi bisa sambil istirahat sejenak hehe.

Sampai di Stasiun Kuala Lumpur, saya harus masih berjalan sekitar 1km atau 10 menit menuju Masjid Negara dengan melewati Stasiun Pasar Seni terlebih dahulu. Setelah sampai saya melaksanakan solat Zuhur terlebih dahulu.

Abis sholat zuhur masih sekitar jam 2.00 siang, saya menyempatkan istirahat terlebih dahulu sebelum mengunjungi tempat wisata lainnya.

Jam 2.30 saya beranjak ingin mengunjungi Botani Garden yang katanya deket banget sama Masjid Negara. Karena katanya deket, yaudh deh jalan kaki aja.

Beberapa bangunan yang dilewatin pas jalan kaki

Setelah jalan sekitar 15 menit, belum ketemu juga itu Botani Gardennya, yang ada malah Taman Rama-rama (Bahasa : Taman kupu-kupu).

Abis itu, ngikutin jalan aja, ga tau sampe kemana, udah capek T_T

Eh pas udah habis tenaga dan udah hampir nyerah,

Ternyata eh ternyata, Botani Garden itu adalah sebuah kawasan yang terdiri dari beberapa tempat misalnya : Bird Park, Orchid Park, Butterfly park, dan lain-lain. Setiap masuk tempat harus bayar.

Waduh, ini jadi pelajaran juga karena saya tidak terlalu mencari detail tentang Botani Garden.

Mengetahui hal tersebut membuat saya langsung ingin melanjutkan ke tempat wisata lainnya yaitu Istana Sultan Abdul Samad dan Masjid Jamek.

Dan di tengah kegalauan mau naik apa lagi selanjutnya, mana kaki udah mulai pegel-pegel, dan taraa!!!!! Datanglah Bus Hop On Hop Off KL menghampiri. Karena kehabisan ide mau naik apa, saya langsung aja naik bus tersebut tanpa mencari tahu tarif dan trayeknya kemana aja. Rasanya ngeliat bus itu bagaikan upin ipin ngeliat ayam guring!!!

Pas naik bus, saya pilih seat atas, lalu mulai buka hp cari tahu tentang bus ini, namun tiba-tiba terdengar bapak-bapak ngobrol dengan anaknya di samping saya menggunakan Bahasa Indonesia. Oleh karena itu, saya memberanikan diri bertanya kepada bapak tersebut tentang bus itu.

Katanya bus ini bayar dek, sekitar Rp 150k kalo dirupiahin untuk pemakaian 24 jam. Ada beberapa rute yang dilewatin bus ini keliling KL. Mendengar kata-kata itu, saya langsung nelen ludah, mahal banget tarifnya. Mahal karena saya tidak berencana mengikuti rute bus ini, saya hanya kehabisan cara keluar dari kawasan Botani Garden.

Bapak itu langsung menyarankan saya untuk turun sebelum kernetnya ke atas dan menagihkan RM 50 ke saya.

Di perhentian selanjutnya saya langsung memutuskan untuk turun dan untungnya gak bayar guys!! Pas saya lihat, ternyata saya turun di Masjid Negara, jumpalah saya dengan Masjid ini lagi hehe.

Karena kehausan dan terlihat Thai Tea yang sangat menggoda, saya tertarik untuk beli, harganya cukup terjangkau yaitu RM 5, rada-rada sama kayak di Indonesia.

Abis itu lanjut lagi jalan kaki menuju halte bus terdekat. Ini waktunya mencicipi gratisnya naik bus Go KL. Karena gratis, berarti Anda harus siap-siap tidak dapat tempat duduk alias berdiri!

Di perjalanan menuju halte bus, terdapat beberapa spot tempat penyewaan sepeda dari perusahaan oBike.

Untuk menyewa sepeda ini harus men-depositkan sekitar RM 150 gitu, sementara biaya sewanya kalo gak salah lumayan murah. Dan menurut saya sepeda sewanya gak worth it sih buat backpaker karena deposit yang terlalu besar. Jadi saya memutuskan untuk tidak menggunakan sepeda ini selama di Kuala Lumpur.

Bus Go KL adalah bus gratis yang worth it banget untuk dinaiki apalagi buat backpaker. Ada beberapa line yang menjadi trayek bus ini. Tempat wisata selanjutnya berada di sekitar dataran merdeka yang kebetulan dilewatin sama bus Go KL Red Line.

Jadi guys, ada beberapa Line yang dilalui Go KL yaitu blue line, red line, green line dan purple line. Tinggal pilih aja mau line yang mana, dan pastikan bus yang datang adalah line yang kalian inginkan.

Pas ada Go KL Red line lewat, saya langsung saja naik. Untuk menuju dataran merdeka ternyata hanya melewati 2 halte. Pertama, saya kira bus ini berhenti per titik halte, tetapi ternyata tidak, kita harus menekan tombol stop yang ada di dekat pintu dan tiang-tiang dalam bus. Lalu, dataran merdeka kelewatan T_T

Terpaksa berhenti di halte selanjutnya. Kalo jalan kaki jauh banget balik ke dataran merdeka, lalu saya memutuskan untuk menggunakan Go KL lagi biar gratis. Terpaksa saya ambil red line lagi dan muterin red line sampe balik lagi ke dataran merdeka.

Dataran merdeka letaknya setelah Coliseum, jadi pas udah di Colesium saya persiapan memencet tombol stop. Udah saya tekan beberapa kali, yang terjadi adalah bus tetap berjalan. What?????

Jadi, terulanglah kembali, dataran merdekanya kelewatan!!

Kesel banget dah. So, di perhentian selanjutnya yaitu halte KTM Kuala Lumpur.

Gedung KTM Kuala Lumpur

Kayaknya emang lagi sial guys, 2x dilewatin aja Dataran Merdeka sama Go KL ini, agak miris juga, udah buang-buang waktu.

Udah hampir nyerah dan memutuskan naik grab, tiba-tiba ada sosok bapak-bapak gitu lewat jalan kaki di depan saya.

Awalnya gak ngerasa aneh sih karena saya tidak terlalu perhatiin dandanan bapak itu. Lalu, beberapa saat kemudian, dia mendekati saya dan saya udah curiga banget dan takut.

Yang anehnya bapak itu pake semacem legging bermotif bunga-bunga gitu. What??? Aneh banget kan!!!

Dan tiba-tiba dia ngeliatin, lalu nendang saya! Oke fix, saya langsung lari sekenceng-kencengnya kayak dikejer anjing.

Njirr, saya kira dia bakal ngejer, udah lari kenceng banget dan ngerasa agak aman, saya berhenti dan ngeliat belakang. Syukurlah dia gak ngejer guys!!Fiuhh!

Jadi pengalaman juga ya guys, di Kuala Lumpur siang atau sore gitu di beberapa sudut kotanya sepi banget gak ada yang jalan kaki, kalian harus waspada ya. Orang gilanya juga gak kayak gila gitu wkwkwkwk. Kalo di Indonesia kan biasanya rorang gilanya kucel banget malah ada yang telanjang. ZZZZZ!

Lanjut jalan sambil liat GPS, sampelah di Stasiun Pasar Seni. Jadi, setelah dari Masjid Negara tadi jam 14.30 sampe jam 16.00 belum juga ketemu yang namanya Istana Sultan Abdul Samad, padahal kalo nge-grab bisa hemat banyak waktu sih. Namun, belum tentu dapet banyak pengalaman seperti naik public transportation.

Sempet nanya-nanya di satpam sekitar kantor POS Malaysia, katanya Istana Sultan Abdul Samad atau Masjid Jamek udah gak jauh lagi, oke kalo gitu, langsung semangat lagi jalan kaki.

Setelah 10 menitan jalan, belum juga nemu itu tujuannya, sempet ngelewatin beberapa bazar gitu, banyak yang jual akesoris moto GP dan tentunya aksesoris Rossi lah yang paling banyak dijual di sini.

Lalu, saya tertarik untuk membeli topi 46, tapi gak yang warna kuning dan yang murah aja sih. Ada 2 pilihan, bahan bagus dan warna kebanyakan kuning harganya RM 40 dan yang bahan standar harganya cuma RM 15. Saya pilih yang murah warna biru dongker dengan tulisan 46.

Waktu udah menunjukkan pukul 5 sore, sampailah di Majid Jamek, dan Istana Sultan Abdul Samad di seberangnya.

Setelah Sholat Ashar di Masjid Jamek, kami langsung cari loket Rapid KL buat beli tiket bus Rapid KL dari Kuala Lumpur ke Sirkuit Sepang. Loket bus nya gak jauh dari Masjid Jamek, tanya aja ke orang sekitar.

Harga tiketnya lumayan mahal yaitu RM 35.

Langit udah mulai gelap, saya terus berjalan menuju Twin Tower, yang udah terlihat dari kejauhan.

Setelah berjalan 20 menit dan mulai kelelahan (mengikuti saran GPS), sampailah di Jakel mall. Ternyata masih agak jauh dari KLCC dan Twin Tower. Akhirnya karena udah capek banget, saya memutuskan naik grab aja dengan tarif RM 6 saja!

10 menit kemudian, taraa!!sampai deh di Twin Tower. Langsung foto-foto dong..

Udah puas foto-foto, lanjut ke KLCC buat nonton pertunjukan air mancur menari.

Penampakan Twin Tower dari tempat pertunjukkan Air Terjun Menari

Air Terjun Menari di KLCC

Daaaan, KLCC adalah tempat terakhir yang saya kunjungi di hari itu karena waktu sudah menunjukkan pukul 21.30.

Perjalanan pulang saya tempuh dengan menggunakan Go KL Blue Line dengan berdesak-desakan!! Namanya juga free. wkwk

Sampai di guest house kira-kira jam 10 malam, dan langsung persiapan bobok cantik.

Hari ketiga (29 Oktober 2017) Hari ketiga adalah hari inti perjalanan ke Kuala Lumpur, karena hari inilah pertunjukkan final dari Moto GP.

Sebenarnya tiket yang saya beli itu bisa dipakai dari tanggal 27 dan 28, namun karena hanya free practice dan kualifikasi jadinya dateng pas final aja!

Agenda di hari ketiga pertama adalah check out dari guest house dan ngeprint tiket universal studio singapore karena saya baru saja membeli lewat online melalui MMBC system dengan harga lebih murah 30ribu dibanding traveloka atau tiket.com. Bagi anda yang tertarik membeli tiket universal studio singapore, bisa beli di saya ya hehehe. Btw, saya ngeprintnya di kios deket guest house dengan biaya ngeprint yang lumayan mahal yaitu RM 1/lembar -___-

Selesai ngeprint, tujuan selanjutnya adalah membeli tiket bus menuju singapore di TBS (Terminal Bersepadu Selatan).

Dari tempat ngeprint saya memilih grab untuk menuju TBS dengan tarif RM 13. Sesampainya di TBS, cukup kagum dengan terminal bus yang satu ini. Karena terminal bus ini adalah terminal bus terintegrasi dan penampakannya mirip bandara gitu.

Saya pilih bus malam yang berangkat sekitar jam 10-12 malam supaya bisa naik bus sambil tidur dan gak terasa.

Awalnya cari dulu jadwal di ticketing machine, abis itu pas udah dapet jadwalnya, baru ke loket, supaya bisa nanya-nanya juga ke kasirnya berapa jam menuju Singapore. Setelah di filter jam 10-12, saya tinggal cari tarif yang paling murah hehe. Dapatlah Qistna Express jam 10:30 PM rute TBS-Singapore (Beach Road) dengan harga hanya RM 44 atau Rp 140rb.

Karena udah check out dari hotel, terpaksa bawa banyak bawaan, namun anda gak usah khawatir karena di TBS menyediakan loker dengan biaya murah saja yaitu RM 10/10 jam untuk ukuran 2 tas ransel (carrier) besar. Kalo gak salah ada yang RM 5 sih kalo tas anda cuma tas kecil doang bisa pilih yang ini.

Setelah dapet tiket bus, langsung meluncur ke KL Sentral untuk segera naik bus rapid KL ke Sirkuit Sepang. Dari TBS ke Sirkuit Sepang saya menggunakan KTM lagi (biar hemat), hanya RM 2,4.

Setelah sampai di KL Sentral, laper juga sih karena pagi hanya sarapan roti. Waktu juga udah menunjukkan pukul 10.30 dan perut mulai keroncongan, karena juga khawatir di Sepang gak ada jualan makanan. So, saya order burger di Burger King yang tersedia di KL Sentral. Hanya RM3,5 saja untuk Burger cheese & egg. Lalu, setelah beli gurger langsung cabut nyari tempat Bus Rapid KL.

Awalnya gak nanya dulu ke petugas dimana Bus Rapid KL khusus ke Sepang berada, jadinya sempat nyasar gitu ke sisi lain KL Sentral.

Ternyata Bus Rapid KL khusus ke Sepang berada di sisi kanan KL Sentral kalo dari depan.

Pas sampe di halte yang terlihat adalah antrian panjang.

Lalu, dari petugas Rapid KL menyarankan untuk segera naik ke bus tanpa bangku alias berdiri (dengan cara ini anda gak usah ikut antrian panjang, antrian panjang hanya berlaku bagi penumpang yang ingin duduk). Terus waktu udah menunjukkan waktu 11 siang, petugas Rapid KL terus mengancam kalo perjalanan jauh dan macet, kalo gak naik sekarang, bisa-bisa pertunjukkan Moto GP bakal selesai duluan. Agak galau sih, tapi mengingat perjalanan menuju Sepang bisa 1 jam lebih, kalo berdiri bisa tepar duluan. Tapi saya bersikeras menunggu bus selanjutnya dan tetap dalam antrian panjang. Akhirnya setelah menunggu 3 bus jalan, giliran saya bisa masuk di bus ke 4, waktu udah menunjukkan pukul 11.30 dan akhirnya dapet bangku. Lalu, bus pun berjalan.

Sempat ketiduran, lalu pas kebangun ternyata udah sampe di kawasan Sepang, dan yang terjadi adalah macet total, waktu udah menunjukkan pukul 13.00.

Lalu, 13.30 sampailah di Sirkuit Sepang, diturunin bus di spot berfoto yang ternyata masih jauh dari sirkuit moto gp nya T.T.

Selesai foto-foto di spot tulisan Sepang Circuit, langsung menuju ke gerbang masuk Sepang dengan berjalan kaki sekitar 15menit (lumayan udah pegel -_-).

Udah sampe di gerbang, ternyata ada loket penjualan tiket moto GP yang harganya sama seperti yang saya beli online di tiket.com.

Yang setara dengan tiket saya adalah Shell HillStand yaitu sekitar Rp 200rb.

Sebelum masuk gerbang, beli dulu air mineral botol besar dengan harga yang lebih mahal dibanding di luar sirkuit yaitu RM 5. Pastikan gak bawa makanan ya guys, soalnya percuma bawa dari luar, bakalan disita petugas di awal masuk (sudah ditulis juga di tiketnya).

Setelah masuk gerbang, harus tukerin dulu tiket online dari booth tiket.com menjadi tiket resmi moto gp, gambarnya ada di atas.

Bisa foto-foto dulu di depan sirkuit sepang.

Karena waktu udahmenunjukkan pukul 14.00, saya langsung menuju musholah yang disediakan di sirkuit ini. Seusai sholat, langsung menuju C2 Hill Stand yang sangat jauh, hampir 20 menit berjalan ke sana :(

Saat berjalan, udah terlihat langit mulai mendung dan hampir hujan. Lalu benar saja, hujan turun! Berteduh bentar, lalu ada penjual mantel dan tentu saja saya membelinya dengan harga RM 5, cukup mahal dibanding harga sebenernya yang kalo di Indonesia itu paling Rp7000an.

Pas udah sampe C2 Hillstand, waktu udah menunjukkan pukul 14.50 dan 10 menit lagi pertunjukkan Moto GP akan segera dimulai. Tentu saja sebagian besar rakyat Malaysia mendukung Rossi, dapat terlihat saat Rossi lewat langsung semua berteriak mendukung, tetapi sangat kontras saat Marques yang lewat, langsung diteriaki oleh warga sana.

Pengalaman saya ini sepertinya menjadi pengalaman pertama dan terakhir nonton Moto GP karena gak worth it menurut saya wkwk.

Gak worth it karena tiket yang saya beli ternyata yang harus jalan jauh dari depan. Lalu, C2 HillStand berada di tikungan yang jauh dari sirkuitnya, mana pembalapnya cepet banget lewat, dan nungguin dia lewat lagi butuh beberapa menit.

Layar tv yang disediakan juga terlalu kecil, jadi walaupun kita nonton langsung di sana, tapi malah gak bisa liat urutan posisi sementara, sedih banget kan T_T

Yang menjadi fokus kami pas nonton di sana adalah Rossi, jadi kalo Rossi lewat di situlah kami langsung teriak dan mensupport.

Sekitar jam 4 sore, balapan selesai dan Rossi mendudui posisi 7.

Lumayan lah mengingat dia kan emang udah senior banget, harusnya malah udah pensiun, namun karena kegigihannya, saya yakin nanti Rossi bisa kembali masuk podium.

Nah, foto berikut adalah penampakan sirkuit sepang C2 Hillstand setelah balapan, kotor banget!!!

Keluar dari tempat duduk, ternyata di belakang banyak banget jualan makanan dan minuman. Banyak yang obral karena pertunjukkan udah selesai dan jualanan mereka juga belum habis.

Karena perut udah mulai laper, langsung beli kebab yang harganya ternyata mahal banget yaitu RM10 wkwk kirain cuma RM 5.

Lalu, perjalanan menuju tempat parkir bus berlangsung sekitar 20 menit karena jalanan rame banget orang jalan dan bermotor.

Udah pegel banget kaki rasanya, pas sampe di parkiran bus, terlihat lagi antrian panjang.

Saya lihat antriannya terbagi menjadi 2, yaitu antrian untuk berdiri dan antrian untuk duduk. Antrian untuk duduk udah seperti uler guys, panjang banget. Lalu saya memutuskan berada dalam antrian untuk berdiri saja dengan inceran duduk lesehan di bawah.

Nunggu-nunggu antrian masuk bus hingga 20 menitan berbuah manis guys, ternyata karena ada sisa 2 bangku dan antrian duduk itu yang selanjutnya adalah keluarga ber 5 gitu, mereka menolak untuk naik, dan beruntunglah saya bisa masuk ke bus dengan tempat duduk paling belakang!!!!

Baru sekitar 20 menit bus jalan, mata udah ngantuk banget -_____-

dan akhirnya ketiduran sampe bus sampe di KL Sentral pada pukul 19.00 dengan waktu tempuh 2 jam karena macet.

Sampe di KL Sentral langsung cari musolah dan Sholat magrib dulu.

Lalu, makan malem dulu di KFC KL Sentral. Menu yang saya pilih ayam goreng dengan cita rasa keIndia-indiaan gitu guys. Jadi ada kuah mirip karinya gitu, kari padet + kentang.

Agak aneh di mulut karena di Indonesia KFCnya gak kayak gitu.

Abis makan, langsung cabut ke TBS.

Nyampe di TBS masih jam 21.00 malem, masih harus nunggu sekitar 1,5 jam.

Cerita sampe TBS inilah yang menjadi penghujung kisah liburan singkat di Malaysia, ada beberapa tips buat Anda yang mau mengunjungi Kuala Lumpur.

1. Harap berhati-hati kalo jalan kaki sendirian di pinggir jalan, karena beberapa sudut kota Kuala Lumpur sepi banget orang jalan kaki, walaupun siang! Waspada dengan copet ataupun orang gila (jangan sampe ditendang :D)

2. Di KL Sentral maupun TBS ada tempat penitipan barang/loker, jadi kalo kalian udah checkout dari hotel tapi bingung mau tarok barang dimana, yaudah titip aja di salah satu tempat itu. Pengalaman saya, di TBS sewa lokernya lebih murah guys hehe

3. Kalo mau murah ataupun gratisan kemana-mana naik Go KL aja guys, tapi harus tahan ga dapet tempat duduk sih hehe.

1 lg tips, jangan lupa pencet tombol "STOP" di dalam Go KL, karena dia gak berhenti per titik halte.

4. Transportasi dari bandara pilih aja bus DAMRInya Malaysia, karena murah banget dibanding Grab.

5. Kalo udah ke Malaysia sayang banget kalo gak mampir juga ke negara sebrang yaitu Singapore. Takut tiket mahal ? Nggak kok, pilih aja bus, paling murah 100ribuan kok, jadi gak usah khawatir ya.

Sekian dulu ya cerita liburan singkat di Kuala Lumpurnya...

Nah, cerita jalan-jalan di Singapore ntar saya upload di post selanjutnya!

Semoga informasi ini bermanfaat, salam backpacker!

 
 
 

Opmerkingen


bottom of page